Seminar Rabuan “Becoming More Aware: Post Pandemic Mental Health Issues”

Pandemi Covid-19 tidak hanya menurunkan kesehatan fisik, namun psikis juga terpengaruhi dimana masyarakat merasakan kekhawatiran, depresi, kesendirian, dan lain lain. Dengan kondisi kesehatan mental masyarakat semakin menurun kesadaran akan kesehatan mental perlu ditingkatkan agar seseorang mengerti cara terbaik untuk menanganinya, untuk merespon masalah ini Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, FK-KMK UGM menyelenggarakan seminar rabuan pada hari Rabu lalu tanggal 29 Juni 2022 pukul 10:00 – 12:00 WIB dengan tema “Becoming More Aware: Post Pandemic Mental Health Issues.” Seminar dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting dan YouTube live streaming menggunakan channel “Departemen HBES FKKMK UGM”.

Seminar kali ini mengundang tiga narasumber yang memberikan perspektif dalam mendalami masalah kesehatan mental, dimulai oleh dr. Herlina Pohan, M.Sc., Sp.KJ (Psikiater RSUD, Kota Yogyakarta) yang membahas bahwa covid-19 tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan fisik tetapi juga mengakibatkan sejumlah gangguan psikologis, dimana beberapa sumber stress di masa pandemi ini meliputi risiko kontaminasi virus, kesepian, kehilangan pekerjaan, dan tekanan sosial dan ekonomi, yang mempengaruhi angka kecemasan di Indonesia menjadi 64,8% dan depresi 61,5% (2020). Jika seseorang mengalami                         ketidakmampuan untuk menangani tekanan dan masalah sehari-hari ketidakmampuan untuk menangani tekanan dan masalah sehari-hari, keluhan masalah fisik yang menetap, berperilaku menarik diri, dan menyalahgunakan alkohol dan narkoba disarankan untuk mencari pertolongan profesional karena merawat kesehatan mental sama dengan pentingnya dengan merawat kesehatan fisik, dan bisa bermanfaat bagi orang lain harus dimulai dari kemampuan mengatasi masalah-masalah pribadi.

Melanjutkan ke pembahasan selanjutnya disampaikan oleh dr. Ernie Widianty, M. Kes., MBA. ERMAP., ERMCP selaku Kepala Divisi Risk Management & QHSSE Assurance PT Mass Rapid Transport Jakarta, menjelaskan MRTJ memiliki peran sebagai Service Excellence Provider, yang menyediakan keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan, dan kesetaraan bagi pengguna MRTJ. Untuk memastikan pelayanan yang optimal perusahaan perlu memperhatikan performa karyawan termasuk kesehatan fisik sekaligus mental, PT Mass Rapid Transport Jakarta memberikan fasilitas yang memadai untuk karyawannya seperti perlindungan karyawan terutama no layoff policy, perlindungan lingkungan kerja, perlindungan lingkungan tempat tinggal, dan edukasi terhadap karyawan untuk menjaga kesehatan mental karyawan.

Memperhatikan kesehatan mental seseorang bukanlah merupakan hal yang mudah, karena seperti dijelaskan oleh Ibu Diana Setiyawati, M.HSc.Psy, Ph.D yang merupakan Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada sekaligus narasumber ketiga pada seminar ini, setiap jenjang umur memiliki alasan tersendiri mengapa seseorang menderita kesehatan mental, dimana alasan anak remaja mengalami keturunan dalam kesehatan mentalnya akan berbeda dengan alasan yang dimiliki oleh orang dewasa. Untuk mengatasinya juga memerlukan pendekatan yang spesifik mengarah pada umur para individu yang dibagi menjadi rekomendasi jangka panjang dan jangka pendek.

Dari tiga materi yang telah dielaborasi oleh para narasumber, peserta terlihat antusias selama sesi diskusi, menjadikan diskusi semakin menarik dan penuh insight untuk bisa dibahas lebih jauh lagi. Sesi diskusi berjalan kurang lebih selama 30 menit dan di penghujung acara dilakukan sesi foto bersama peserta dan narasumber sebelum seminar rabuan kali ini resmi ditutup.

Saksikan seminar rabuan selengkapnya: