Promosi Kesehatan: Upaya Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan COVID-19 melalui Platform Digital

Berdasarkan data dari laman covid19.go.id, jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia per tanggal 19 April 2020 sebanyak 6.575, meningkat 327 kasus dari hari sebelumnya; dengan rincian 5.307 orang dalam perawatan, 686 orang sembuh, dan 582 orang meninggal. Tingginya kasus ini memerlukan respon pencegahan yang tepat. Namun demikian, dalam praktiknya, masih ditemukan kesenjangan pemahaman dan perilaku masyarakat terhadap arahan tindakan pencegahan yang disarankan oleh pemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan dilakukannya berbagai gerakan di masyarakat yang cenderung mengutamakan tindakan yang kurang efektif seperti penyemprotan disinfektan di lingkungan perumahan, penutupan kampung di tingkat RT/RW dan sebagainya. Partisipasi masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan yang tepat menjadi kunci utama dalam penanganan penyebaran COVID-19 ini. Namun bagaimana mengkoordinasikannya dalam kondisi yang membatasi kontak antara masyarakat? Mungkinkah memanfaatkan platform digital untuk menggerakkan masyarakat dalam penanganan COVID-19 ini?

Pertanyaan tersebut menjadi poin diskusi utama dalam seminar bertajuk “Gerakan Desa Tangguh COVID-19: Bagaimana menjangkau partisipasi masyarakat secara digital?” yang diselenggarakan oleh Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial, Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-KMK UGM bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada hari Rabu, 22 April 2020 secara online melalui platform zoom dan live streaming dalam platform Youtube. Seminar yang diikuti oleh lebih dari 250 peserta ini mengundang narasumber Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si., guru besar dan dekan FISIPOL UGM, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D., dosen promosi kesehatan FK-KMK UGM dan dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes., Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Dengan moderator Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes., diskusi menghasilkan berbagai poin utama bagi tenaga kesehatan untuk menggerakkan masyarakat melakukan tindakan pencegahan yang tepat, diantaranya dengan pengembangan community planning, pelibatan aktif masyarakat melalui penggalangan kerelawanan, manajemen komunikasi kesehatan pada masyarakat baik secara digital maupun non digital namun dengan tetap memastikan physical distancing, dan lain-lain.

Tingginya kekhawatiran serta dampak sosial serta ekonomi akibat pandemi COVID-19 perlu ditanggapi secara baik. Beberapa peran dapat dilakukan masyarakat untuk meminimalisir dampak ini antara lain dengan mematuhi saran pencegahan yang diberikan oleh pemerintah, berperan dalam komunitas dengan memastikan bahwa lingkungan aman, saling menjaga satu sama lain serta secara aktif melakukan penggalangan kerelawanan, atau pendidikan terhadap masyarakat. Pembentukan peluang usaha yang sesuai dengan protokol kesehatan, pengembangan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan era digital, retraining, dan menjadi pembeli yang pro UMKM merupakan langkah lain yang dapat dilakukan untuk menguatkan perekonomian dalam menghadapi dampak COVID-19. Dalam kondisi ini, platform digital menjadi alat bantu yang penting untuk memfasilitasi peran-peran masyarakat tadi.

Selain itu, kolaborasi antara masyarakat dan otorita juga menjadi kunci dalam mendorong masyarakat melakukan tindakan pencegahan yang efektif. Masyarakat dan otorita perlu aktif berdiskusi misalnya mengenai perencanaan dan perlaksanaan program sebagai wujud pengikutsertaan masyarakat dalam mempromosikan penanggulangan COVID-19. Penggerakkan masyarakat juga perlu memperhatikan sense of coherence dengan melakukan manajemen organisasi dan manajemen komunikasi yang baik. Platform digital dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menggerakkan masyarakat, namun dengan tetap memperhatikan kondisi masyarakat. Di sini, peran promotor kesehatan menjadi penting untuk mengembangkan community planning, melakukan edukasi dan pendampingan secara efektif dan konsisten serta berkolaborasi dengan berbagai otoritas masyarakat di daerah dalam mendorong tindakan pencegahan yang tepat.

Secara garis besar, penanggulangan Covid-19 memerlukan kolaborasi peran dari berbagai pihak seperti pemerintah, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, mitra dunia usaha, dan tentu saja peran masyarakat sipil. Materi dan sumber pembelajaran seminar “Gerakan Desa Tangguh COVID-19: Bagaimana menjangkau partisipasi masyarakat secara digital” dapat diakses secara gratis melalui link http://ugm.id/mtangguhcovid, sementara jalannya seminar dapat diikuti dalam link http://ugm.id/vidtangguhcovid dan media/update informasi mengenai COVID-19 dapat diakses melalui http://hpu.ugm.ac.id (Vivian-Nia/Kontributor).